Banjarmasin, News FHH,
Kali ini, sebuah mobil pick-up yang membawa rombongan ibu-ibu terperosok ke jurang, memicu kepanikan di kalangan warga setempat. Kejadian ini memperpanjang daftar insiden yang terjadi di jalan yang dikenal berbahaya tersebut.
Kecelakaan dilaporkan terjadi setelah hujan deras yang membuat kondisi jalan licin. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat ibu-ibu, beberapa di antaranya menggendong bayi, duduk di tepi jalan menunggu bantuan setelah kecelakaan. Momen dramatis ini kembali menyoroti minimnya fasilitas keselamatan di lokasi tersebut.
Jalan ini, yang merupakan akses penting bagi masyarakat, sudah sering menjadi tempat kecelakaan, terutama di tikungan tajam dan turunan curam yang tidak dilengkapi rambu-rambu keselamatan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait keselamatan pengguna jalan. Warga setempat pun mendesak agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan segera mengambil tindakan konkret.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR angkat bicara menanggapi insiden tersebut, Kepala Bidang Bina Marga (BM) Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan, Adzan Syariful Muaz, menyampaikan bahwa jalan tersebut sebenarnya masih dalam tahap penyelesaian dan belum sepenuhnya siap digunakan oleh publik.
“Saat ini kami masih dalam proses melengkapi rambu-rambu dan fasilitas keselamatan. Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menambah rambu-rambu yang dibutuhkan, terutama di area rawan kecelakaan,” jelas Adzan saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Jumat (04/10/24).
Adzan juga mengakui bahwa terdapat beberapa titik berbahaya yang perlu penanganan segera.
“Tikungan tajam dan turunan curam di lokasi tersebut memang membutuhkan perhatian khusus. Kami berencana untuk memasang pagar pengaman, papan peringatan, serta memperbaiki bahu jalan di sejumlah titik rawan,” tambahnya.
Peringatan Bagi Pengguna Jalan
Meski demikian, Adzan mengingatkan bahwa kondisi jalan saat ini belum ideal untuk dilalui secara maksimal.
“Kami paham bahwa masyarakat sangat antusias menggunakan jalan ini karena menghubungkan dua daerah strategis dan bisa memangkas waktu tempuh. Namun, kami meminta agar pengguna jalan tetap berhati-hati, mengingat belum semua fasilitas keselamatan terpasang.”
Ia juga menekankan pentingnya menyesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan.
“Bahkan di jalan tol yang sudah dilengkapi rambu-rambu pengaman, kecepatan maksimum yang dianjurkan adalah 80 km/jam. Di jalur ini, pengguna jalan harus ekstra waspada dan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi,” tegasnya.
Komitmen PUPR untuk Keselamatan
Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk segera menyelesaikan perbaikan dan peningkatan fasilitas keselamatan di jalan tersebut. Namun, hingga semua perbaikan selesai dilakukan, pengguna jalan diharapkan untuk tetap waspada dan bijaksana dalam berkendara.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya tindakan cepat dari pihak berwenang untuk menghindari kecelakaan serupa di masa mendatang.(Iyus)