“Keadilan Harus di Tegakkan”

News FHH – BANTEN,
Terkait adanya Pelaporan yang telah diajukan ke Propam Mabes Polri dengan No. 202111021804, di Gedung Utama Mabes Polri, Lantai 1 – Divisi Propam, Jl. Trunojoyo No. 3 Jakarta, bahwa ada penggunaan surat palsu.
A.n Pelapor : Harun Julianto Christianson Sitohang dengan Terlapor : Dirkrimum Polda Banten (Kombes Ade Rahmat) dan Irwasda Polda Banten, yang diduga telah melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri karena dengan sengaja tidak melaksanakan ketentuan Undang-Undang.

Untuk segera melakukan pelimpahan Para Tersangka dan Barang Bukti, sehingga Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Banten mengembalikan surat P21 beserta berkas perkaranya (P22) Klien kami : PT Farika Steel yang diwakili oleh Sdr Harun Julianto telah membuat Laporan Polisi Nomor : TBL/243/VII/RES.1.9/2020/BANTEN/SPKT III tertanggal 07 Agustus 2020, sehubungan dengan dugaan Tindak Pidana Penggunaan Surat Palsu yakni berupa Surat Pernyataan Pelimpahan Garapan, dan Fakta atas hasil Laporan tersebut telah ditetapkan 5 orang Tersangka, sebagai berikut :
a.Surat Ketetapan Nomor S. TAP/80.a/III/RES.1.9/2021/Ditreskrimum tanggal 23 Maret 2021 a.n Tersangka Jakis Djakaria.
b. Surat Ketetapan Nomor : S.TAP/80.a/III/RES 1.9/2021/Ditreskrimum tanggal 30 Maret 2021 a.n Tersangka H. Sufyan Sulaeman Bin H. Sulaeman.
c Surat Ketetapan Nomor : S.TAP/80.a/III/RES 1.9/2021/Ditreskrimum tanggal 30 Maret 2021 a.n Tersangka Didi Rosadi Bin Haerudin.
d. Surat Ketetapan Nomor : S.TAP/80.a/III/RES 1.9/2021/Ditreskrimum tanggal 30 Maret 2021 a.n Tersangka Ruhul Amin ST Bin Hasanudin.
e. Surat Ketetapan Nomor : S.TAP/80.a/III/RES 1.9/2021/Ditreskrimum tanggal 28 2020 a.n Tersangka Gunawan Bin Dana.

Dan selanjutnya telah pula diterbitkan Surat Kejaksaan Tinggi Banten Nomor : B-1374/M.6.4.1/Eku.1/07/2021 tanggal 22 Juli 2021 tentang pemberitahuan hasil penyidikan perkara atas nama Jakis Djakaria Anak dari Ami Djakaria (alm) sudah lengkap (P-21) dan surat Kejaksaan Tinggi Banten Nomor : B-1375/M.6.4.1/Eku.1/07/2021 tanggal 22 Juli 2021 tentang pemberitahuan hasil penyidikan perkara atas nama Gunawan Bin Dana Dkk sudah lengkap (P-21).
Berkas tersebut sudah dilimpahkan ke jaksa dan jaksa sudah putuskan P21, Jaksa juga sudah mengirim berkas P21a untuk segera pelimpahan barang bukti dan orangnya, akan tetapi polda banten pun tidak kunjung menyerahkan para pihak terlapor yang ditetapkan sebagai tersangka ( P21 ).
Maka kami melaporkan masalah ini kepada Propam, pada tanggal tgl 19 januari dipanggil untuk memberikan keterangan tambahan terkait masalah ini kepada penyidik propam. Kasus ini adalah kasus penggunaan surat palsu untuk mengambil hak kepemilikan lahan yang bukan miliknya. Melalui pengacaranya pihak pelapor menyampaikan bahwa kami rakyat kecil meminta keadilan kepada pimpinan Bapak Kapolri untuk transparansi dalam proses yang saat ini sedang berlangsung.
(AL)
10 Duta Besar Asing Dipastikan Hadiri HPN 2022 Di Kendari
News FHH – KENDARI,
10 Duta Besar (Dubes) asing dipastikan akan menghadiri puncak Hari Pers Nasional (HPN) yang diadakan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 9 Februari 2022 mendatang. Ke-10 Dubes tersebut yakni Dubes Rusia, Maroko, Taiwan, Amerika Serikat, Singapura, Bangladesh, Malaysia, Uni Eropa, UAE dan Dubes Denmark.
Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra, Sarjono dalam rapat bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra di rumah jabatan (Rujab) Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu sore 8 Januari 2022. “Dubes Iran dan Qatar masih tentatif. Sedangkan Dubes Belanda batal hadir. Ini sesuai konfirmasi dari panitia pusat pada 15 Desember 2021 lalu”, kata Sarjono.
Dalam rapat tersebut pula, PWI bersama Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) membahas sejumlah hal untuk mematangkan persiapan HPN 2022. Sarjono mengatakan, progres pelaksanaan HPN di Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mantapkan. Mulai dari kepanitian, tempat pelaksanaan kegiatan dan akomodasi peserta sudah terscedule bersama panitia HPN Pusat.
Selain itu koordinasi dengan semua pihak juga terus dilakukan untuk kesiapan dan kesuksesannya. “Terkait undangan untuk hari H HPN yang rencananya dilaksanakan di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tanggal 9 Februari 2022 mendatang akan dilayangkan oleh Panitia HPN Pusat. Kami juga berharap Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mengundang para Gubernur se Indonesia untuk hadir di puncak acara”, ujar Kopral Jono sapaan karib Sarjono.
Sementara itu, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), Hj Nur Endang Abbas mengatakan, HPN 2022 akan menjadi hajatan nasional yang bersejarah bagi Sulawesi Tenggara (Sultra). Oleh karena itu, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai tuan rumah harus menyelenggarakannya dengan baik dan sukses. “Peserta datang dengan senyum dan pulang ke daerah masing-masing dengan tertawa bahagia”, ujar Ketua Panitia HPN lokal itu.
Menurutnya, dari susunan acara HPN yang akan dilaksanakan di Kendari, terdapat sejumlah kegiatan sebelum acara puncak pada 9 Febuari 2022.Diantaranya, seminar nasional, penghargaan, penganugerahan, rakernas, pameran hingga rencana penanaman mangrove dan pelepasliaran hewan jenis rusa dan anoa di Rawa Aopa Watu Mohai.
“Harus disiapkan secara matang dan seluruh panitia harus bekerja keras dalam persiapannya. Sejak saat ini, semua yang terlibat harus bahu membahu bersama Pemprov dan PWI untuk menyiapkannya”, Endang menambahkan.
Mantan Kepala BKD Sulawesi Tenggara (Sultra) ini menyebutkan, Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah pengalaman dengan kegiatan nasional.
Karena itu HPN ini harus disukseskan agar ada kesan mendalam yang positif dari seluruh peserta yang hadir di Kendari. “Pertemuan seperti ini akan kita sering adakan dan menghadirkan seluruh OPD lingkup Pemprov Sulawesi Tenggara (Sultra). Termasuk melaporkannya setiap progres kepada bapak Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra)”, Endang memungkasi.
(EDISON)
RANGKUMAN PERJALANAN HIDUP PROF. HAVIDZ DAN SUMBANGAN PEMIKIRAN UNTUK PEMBANGUNAN PROPINSI JAMBI
News FHH – Jambi,
A. RANGKUMAN PERJALANAN HIDUP
Prof. Ir. H. M. Havidz Aima, MS., Ph.D. CFRM, tentu sudah banyak yang mengenal, salah seorang anak desa di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Beliau bukan saja tokoh lokal tetapi juga sudah berkiprah di tingkat nasional di bidang akademik.
Havidz kecil dilahirkan dari orangtua yang tidak memiliki pendidikan formal sama sekali dan tinggal di komunitas Islam ortodok yang tua-tengganainya pada waktu itu mengecam atau melarang Havidz meneruskan pendidikan ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) karena sangat dikhawatirkan tidak dapat membaca ayat “kulhu” untuk orangtuanya ketika orangtuanya wafat kelak.
Sebelum mencapai jenjang menjadi seorang Profesor seperti sekarang, dulu beliau juga kerap kali mengalami deretan kegagalan. Mulai dari ditolak masuk sekolah dasar hanya karena tak bisa menjawab soal yang diberikan yaitu: 2/3 + 3/4 kala itu. Beliau bahkan pernah mendapatkan nilai terjelek saat SMA yaitu nilai rapor dengan angka 3 (tiga) pada mata pelajaran Biologi. Namun, beliau bukanlah sosok yang berkarakter pasrah dan menerima keadaan begitu saja.
Salah satu prinsip kuat yang dimilikinya hingga sekarang adalah “lebih baik mencoba dan gagal daripada gagal mencoba. Ketika gagal dalam satu bidang, maka beliau tidak akan berhenti untuk mencobnya lagi dan lagi sampai berhasil menggapai mimpinya hari ini sebagai Birokrat, Akademisi, dan Entrepreneur yang relatif Sukses di bidang properti dan kavilngan tanah.
Dibidang akademik, Profesor Havidz Aima berhasil melalui semua jenjang pendidikannya hingga S3 (Doktoral) atas biaya Pemerintah Daerah Provinsi Jambi, kecuali Strata-2 atas biaya Universitas Batanghari Jambi. Mulai dari masuk Akademi Usaha Perikanan (AUP) Jakarta, lalu melanjutkan ke Universitas Brawijaya di Malang, lalu melanjutkan ke Universitas Gadjah Mada di Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian melintas batas negara yaitu ke Central Luzon State University (CLSU) di Philippines.
Tidak sampai disitu, beliau berhasil meraih gelar tertinggi sebagai seorang akademisi, yaitu sebagai Profesor (Guru Besar) dalam waktu yang relatif singkat, yaitu hanya 10 tahun (pada tahun 2006) setelah lulus dari Strata-3 nya (tahun 1996). Dan itu berarti Havidz telah mencapai puncak karir akademiknya, dengan status jabatan sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada salah satu universitas terkemuka di Jakarta, yaitu Universitas Mercu Buana, yang merupakan Peringkat 37 Nasional.
Beliau juga sukses di birokrasi dimana diangkat sebagai PNS Golongan II/a dengan basis pendidikan SMA dan telah berhasil mencapai golongan tertinggi di bidang kepegawaian yaitu Golongan IV/e. Berbagai pengalaman birokrat yang dilaluinya antara lain menjadi Kepala Dinas Perikanan Kota Jambi diusia 32 tahun (Kepala Dinas Termuda), Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Ketua Bappeda Kota Jambi, Wakil Ketua Bappeda Provinsi Jambi, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Kepala Balitbangda Provinsi Jambi, dan Staf Ahli Gubernur Jambi.
Prof. Havidz pun sukses sebagai seorang pebisnis. Perjalanan bisnis Prof. Havidz Aima telah membuktikan bahwa beliau adalah entrepreneur/pengusaha yang original, yang mengarungi dunia bisnis sejak usia dini mulai dari menjual karet gelang, biji para, kelereng, botol kosong, dan karung kosong, bahkan bungkus rokok yang dilipat-lipat, sampai dengan kavlingan tanah, dan properti yaitu perumahan yang cukup banyak jumlah rumah yang telah dibangun dan dijualnya. Beliau menjual kavlingan tanah dari pintu ke pintu (rumah dan kantor), dari meja ke meja (kantor) yaitu kantor ataupun rumah dari teman dan kenalannya.
Hal ini membuktikan kalau marketing tidaklah harus wah. Disinilah, Havidz menunjukkan keunikan-nya, kekuatan-nya, yaitu pola pikir (mindset). Havidz tidak pernah membatasi pergaulannya dan kesiapsediaannya untuk membantu orang lain. Salah satu transaksi bisnis yang memukau adalah ketika ia pernah ditawari pembelian tanah 1,25 ha dengan harga Rp 4 juta per 100 m2 malah ditawar olehnya menjadi Rp 6 juta per 100 m2 dengan pola pembayaran selama 1 tahun. Karenanya, dengan cara ini Havidz mulai dapat menjalankan bisnis perumahan sebagai developer tanpa mengeluarkan uang untuk pembelian tanah.
11 prinsip hidup yang selalu Havidz terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan telah terbukti berhasil mengantarkannya menggapai mimpi adalah pertama, merujuk prinsip layang-layang. Kedua, berpikir seperti atasan. Ketiga, bekerja melebihi harapan atasan. Keempat, tidak kaku mempertahankan pendapat. Kelima, Jangan lupa bekerja keras, cerdas, dan ikhlas.
Doing the right thing and doing the thing right. Keenam, belajar dari gema yakni untuk mendapatkan hal baik maka harus melakukan hal-hal baik juga. Ketujuh, hidup seperti air yang selalu mampu beradaptasi dengan baik terhadap apapun situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Kedelapan, meyakini kekuatan keanekaragaman. Kesembilan, menghargai semua orang apapun posisinya karena tiap-tiap orang itu ada gunanya. Kesepuluh, menggunakan kekuatan luar biasa dan tersembunyi pada alam bawah sadar (unconcious mind), dan Kesebelas senantiasalah berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kini usia Prof. Havidz Aima sudah 66 tahun yang berulang tahun ke-66 pada 6 Juni 2021. Prof Havidz mungkin saja telah menua dari segi fisik, tapi jiwa dan semangatnya tak pernah pudar dilekangnya usia. Ketekunan, kedisiplinan, dan juga kerja kerasnya selama ini tak hanya membawanya pada puncak kesuksesan baik sebagai akademisi, birokrat, dan pebisnis sukses, tetapi juga menjadi seorang ayah yang berhasil mengantar putra-putrinya meraih gelar pendidikan tertinggi.
B. SUMBANGSIH PEMIKIRAN UNTUK PEMBANGUNAN JAMBI
Untuk memenuhi permintaan tim seleksi 65 tokoh dalam rangka Ulang Tahun ke-65 tahun Propinsi Jambi yang diinisiasi oleh Ketum BMKJ Bapak Irjen Pol (Purn) Syafril Nursal SH., MH., izinkan saya menyampaikan 5 hal mendasar untuyk kepentingan pembangunan Jambi ke de pan yaitu: (1) Pelabuhan Jambi, (2) Issu Pemekaran Propinsi Jambi, (3) Produktivitas Padi, Karet, dan Sawit; (4) Kawasan Industri, dan (5) Peningkatan Kualitas SDM generasi Muda sebagai penerus.
1. PELABUHAN LAUT JAMBI
Bapak Ilmu Ekonomi Adam Smith menegaskan bahwa “Anda jangan pernah membeli suatu barang apabila barang tersebut lebih murah membelinya”. Jadi prinsip dasar yang dikemukakan oleh Adam Smith tersebut adalah azas efisiensi. Dalam suatu perlombaan lari, selisih waktu juara 1-3 hanya hitungan detik bahkan kurang, akan tetapi reward yang diperoleh akan berbeda sangat jauh.
Fakta menunjukkan bahwa mayoritas produksi Propinsi Jambi yang bersifat “bulky seperti karet, sawit dan tambang” berasal dari Kabupaten-Kabupaten zonasi tengah (mulai Muaro Jambi sampai dengan Merangin, dan Bungo).
Negara-negara terdekat Indonesia adalah Singapore dan Malaysia yang pada posisi geografis lebih ke Barat. Selain itu, menurut penilaian saya (bukan ahlinya) kondisi tanah di Tanjab Timur memerlukan biaya konstruksi yang lebih besar daripada di Tanjab Barat.
Atas fakta dan kondisi di atas, saya menyarankan agar Pelabuhan Ujung Jabung kiranya dapat dipertimbamgkan kembali untuk dialihkan ke Tanjab Barat, antara lain dengan pertimbangan sebagai berikut:
(1) Asal daerah sumber produksi dengan jarak dan waktu tempuh lebih sedikit
(2) Jarak dan waktu tempuh dengan 2 negara terdekat yaitu Singapore dan Malaysia
(3) Biaya konstruksi di Tanjab Barat lebih murah
(4) Dapat sebagai “full factor”, yaitu daya tarik kepada Kabupaten-kabupaten terdekat dari Riau dan Sumbar untuk menggunakan Pelabuhan Propinsi Jambi
(5) Sebagian beban jalan darat dapat dialihkan melalui Simpang Niam-Lubuk Kambing ke Jalan Nasional Lintas Timur.
Disadari bahwa pemerintah memang telah mengeluarkan biaya investasi yang cukup besar untuk Pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung, namun dalam jangka panjang diyakini bahwa pengalihan ke Tanjung Jabung Barat akan lebih efisien dan efektif sebagai “full factor” bagi kabupaten-kabupaten di luar Propinsi Jambi.
Bagian akhir pemikiran Ujung Jabung yang telah banyak menyerap dana, dan agar tidak menimbulkan dampak hukum, maka sebaiknya Pelabuhan Ujung Jabung diserahkan kepada Angkatan Laut.
2. ISSU PEMEKARAN PROPINSI JAMBI
Dalam ilmu manajemen, salah satu faktor pengelolaan adalah rentang kendali. Artinya struktur organisasi haruslah berada pada rentang kendali yang optimal agar pelaksanaan organisasi dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Apabila rentang kendali organisasi lebih luas daripada kemampuan maksimal manjemen (sumberdaya manusia), maka kinerja organisasi tidak akan maksimal. Dan bila sebaliknya, maka akan terjadi inefisiensi.
Semenjak era reformasi, pemekaran wilayah baik tingkat propinsi maupun kabupaten kota telah meningkat secara signifikan. Dapat diyakini bahwa pemekaran Propinsi semenjak era reformasi memang telah sesuai dengan rentang kendali tersebut, misalnya Propinsi Jawa Barat menjadi dua Propinsi yaitu Propinsi Jawa Barart (induk) dan Propinsi Banten sebagai Propinsi Pemekaran. Akan tetapi Pemekaran Kabupaten/Kota, selain pertimbanga rentang kendali adalah pertimbangan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam Propinsi Jambi, yang semula hanya 6 Kabupaten/Kota menjadi 11 Kabupaten/Kota. Atas pemekaran kabupaten/kota tersebut memamng telah dirasakan menfaatnya secara signifikan, baik dalam konteks pertimbuhan wilayah/daerah, maupun pertimbngan pelayan yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masysrakat.
Semenjak lebih kurang satu dawarsa yang lalu, telah berkembang issu unutk memekarkan Propinsi Jambi menjadi dua Propinsi dengan Propinsi Wilayah Barat sebagai Propinsi Pemekaran. Dalam hal ini saya selaku warga Jambi memiliki pemikiran yang berbeda.
Propinsi Jambi adalah Propinsi dengan wilayah yang membujur dari Timur ke Barat. Di Bagian Timur terdiri atas Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berhadapan denga dua negara yaitu Singapore dan Malaysia dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang memiliki Taman Nasional Berbak, yang memiliki keunikan sumberdaya alam dan juga merupakan tempat “rapat paripurna burung-burung”. Kabupaten Muaro Jambi, selain potensial pengembangan produksi padi, karet dan sawit, juga merupakan kawasan penyangga kota Jambi, yang dapat dikembangkan sebagai kawasan industri.
Kabupaten-kabupaten: Batang Hari, Tebo, Bungo, Sarolangun, dan Merangin merupakan kawasan produksi, padi, karet dan sawit yang merupakan sumber utama penghidupan masyarakat dan juga sangat potensial batu bara, biji besi yang merupakan sumber barang-barang sumberdaya pada masa yang akan datang. Kabupaten Kerinci merupakan dataran tinggi pada lintasan Bukit Barisan, mencakup gunung Kerinci sebagai ……………… dan daerah Taman Nasional Kerinci Seblat yang populer disebut sebagai paru-paru dunia. Di bagian Barat Propinsi Jambi juga terdapat danau tujuh di ………….. yang merupakan danau tertinggi di ………………….. yaitu …………… meter diatas permukaan laut.
Kabupaten Kerinci memiliki keunikan sumberdaya alam yang meliputi cengkeh, kopi, teh dan varitas padi yang populer disebut dengan “beras payo” yang memiliki rasa yang tersezat diantara berbagai varitas padi di Indonesia.
Dari utaian di atas, saya sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana-Jakarta memiliki pandangan yang berbeda bahwa bagian Timur dan bagian Barat Propinsi Jambi saling membutuhkan (simbiose mutualisme) dalam menciptakan nilai tambah.
Artinya Kabupaten yang berada di bagian Timur dan Kabupaten yang berada di Bagian Barat, secara partial tidak “berarti apa-apa”. Akan sebaliknya bila tetap dipertahankan, maka secara berkelanjutan terjadi yang daalam ilmu manajemen populer disebuit dngan “sinergy, the whole is more than the sum of its parts”.
Lebih jauh saya menilai bahwa simbiose mutualisme yang saya uraikan di atas merupakan system sumberdaya alam. Dalam konteks system, bila satu komponen system dihilangkan, maka ystem tidak berfungsi. Misalnya mesin mobil yang dipandang sebagai satu system, bila busi atau skring yang berukuran lebi kecil kecil tidak berfungsi, maka sebuah mobil tidak dapat dijalankan.
Analog dengan itu, untuk percepatan pembangunan dan mengejar ketertinggalan Jambi dibandingkan dengan propinsi-propinsi yang lebih maju, maka system sumberdaya alam yang dimiliki oleh Jambi Bagian Timur dan Jambi bagian Barat, hendaklah duipertahankan.
3. Produktivitas Padi, Karet, dan Sawit
Propinsi Jambi dikenal sebagai daerah agraris, namun walaupun Indonesia yang telah berulang tahun kemerdekaan pada 76 tahun 17 Agustus Agustus lalu dan Propinsi Jambi pada 65 tahun pada 6 Januari 2022, namun Produktivitas Padi, Karet, dan Sawit dinilai masih sangat rendah. Berbagai upaya untuk meningkat produktivitas lahan tersebut memang sudah dilakukan, namun masih dapat ditingkatkan lagi pada peningkatan yang masih signifikan.
Rata-rata produktivitas padi baru pada kisaran lebih kurang 5 ton gabah, sedangkan di Indramayu Jawa Barat sudah mencapai 18 ton gabah kering per ha per musim tanam. Demikian pula Karet yang merupakan Komoditas unggulan Jambi semenjak tahun 1930an. Uang kertas Indonesia pada era tahun 1960an pernah gambar petani menyadap karet, dan pada era itu penghasilan petani penyadap karet sehari dapat membiaya keluarga untuk satu minggu. Sebetulnya dalam hal produktivitas, karet rakyat masih sangat rendah, yang dikenal dengan bibit sapuan, namun karena karet cukup baik, maka tetap dapat sebagai sumber penghasilan keluarga petani.
Namun karena harga secara relatif menurun dalam jangka panjang, maka saat sekarang ini penghasilan seorang petani penyadap karet hanya lebih kurang setengah daripada penghasilan buruh kasar.
Sawit merupakan komoditas unggulan Jambi yang relatif lebih muda dibandingkan dengan dua komoditas yang disebutkan terdahulu, yaitu baru mulai berkembang pada tahun 1980an. Namun permasalahan mendasar bagi perkebunan sawit juga pada komponen bibit yang secara populer disebut dengan bibit palsu.
Karet dan sawit menghadapi permasalahan yang relatif sama yaitu: (1) kebun rakyat bukan bibit unggul, (2) umur tanaman relatif sangat tua dan rakyat tidak berdaya untuk melakukan penanaman ulang (replanting), dan (3) belum memperoleh sentuhan dari aspek industrialisasi. Indonesia secara umum baru memproduksi CPO (padahal ada sekian banyak turunan CPO), dan karet diekspor dalam bentuk sheet yang dalam bahasa ekonomi memiliki nilai yang rendah. Dengan kata lain, bila kedua komoditas (karet dsan sawit) memperoleh sentuhan industrialisasi, maka diyakini nilai tambah yang diterima oleh petani akan meningkat secara signifikan. Sentuhan industrialisasi karet misalnya didirikannya pabrik ban kendaraan, sedangkan industrialisasi CPO ada banyak turunannya.
Rekomnendasi terhadap tiga komoditas yang diuaikan di atas adalah: Program peningakatan produktivitas melalui bantuan dan atau subsidi bibit terutama replanting karet dan sawit rakyat
4. Kawasan Industri
Salah satu indikator kemajuan suatu negara atau suatu daerah tingkat kemajuan industrialisasi karena akan memberikan peningkatan nilai tambah secara signifikan. Agar pengelolaan industri tersebut dapat dikelola secara efektif dan efisien, sangat diperlukan kawasan industri. Di Indonesia misalnya Jawa Timur memiliki kawasan industri yang dikenal dengan nama Rungkut Industri. Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya dikenal dengan nama Jababeka yang memiliki areal kurang lebih 650 ha.
Untuk kepentingan Propinsi Jambi, maka kawasan industri yang disarankan adalah di dalam kabupaten Muaro Jambi atau Kabuapaten Tanjung Jabung Timur atau Barat, tergantung dengan rencana final pelabuhan laut.
5. Peningkatan Kualitas SDM generasi Muda sebagai penerus Propinsi Jambi Yang Kompetitif
Setelah meletus bom Nagasaki dan Hirosima tahun 1945, pertanyaan pertama yang muncul adalah “berapa jumlah guru yang tersisa”. Ini mengindikasikan betapa pentingnya sumberdaya manusia, dan dalam ilmu manajemen, sumberdaya manusia adalah sumberdaya yang dinilai sebagai sumberdaya strategik, agar dapat mewujudkan organisasi yang kompetitif.
Sumber acuan lain, pepatah Cina menegaskan bahwa:
– Kalau anda ingin menuai dalam satu musim (if you wan to harvest in one season) tanamlah benih (please plant a seed), misalnya benih padi.
– Kalau anda ingin menuai dalam sepuluh tahun (if you want to harvest in 10 years), tanamlah pohon (please plant a tree) tanamlah pohon, misalnya pohon sawit.
– Tapi kalau anda ingin menuai dalam jangka panjang dan berulang-ulang( if you want to harvest in long term and repeadly) investlah di bidang sumberdaya manusia.
Selanjutnya izinkan saya untuk menyampaikan kaidah hukum bahwa “memberlakukan hal yang sama terhadap hal yang berbeda, sama tidak adilnya dengan memberlakukan hal yang tidak sama terhadap hal yang berbeda. Fakta empiris sampai dengan tahun 1980, lulusan SLTA dari Propinsi Jambi banyak yang merasa minder bila bersaing dengan mahasiswa lain di pulau Jawa. Fakta ini mulai bergeser ke arah yang lebih baik setelah tahun 1980 dan banyak lulusan dari Jambi yang mampu bersaing dan masuk ke Perguruan Tinggi Favorit semenjak berdiri SMA Titian Teras yang diinisiasi oleh Bapak Drs. H, Abdurrahman Sayoeti.
Selanjutnya pada era Kepemimpinan Bapak Zulkifli Nurdin meskipun wacana peningkatan kualitas SDM Jambi ini, namun dalam pelaksanaannya belum terwujud. Selanjutnya pada periode kepemimpinan Bapak Drs. Hasan Basri Agus MM, tindakan nyata untuk memprioritaskan peningkatan kualitas SDM ini sudah sampai pada tahap penganggaran, namun dalam pelaksanaannya masih terkendala.
Agar kualitas sumberdaya manusia Jambi dapat dipersandingkan dan bahkan diharapkan bisa lebih unggul dari Propinsi-propinsi lain, tindakan kongkritnya adalah memberlakukan perlakuan tau kebijakan khusus dalam rangka peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia ini.
Saya sependapat dengan pemikiran Ketum BMKJ Nasional yang mentargetkan Aparatus Sivil Negara minimal berpendidikan sarjana. Langkah konkritnya saya menyarankan agar semua lulusan SMA di berbagai pelosok daerah yang mengalama kendala finansial, digarapkan masih dapat mengikuti kuliah pada Perguruan Tinggi Jarak Jauh atau yang dikenal dengan nama Universitas Terbuka (UT). Informasi menarik, Prof. Havidz Aima bersama Prof. Hapzi sebagai inisiator sedabg mengurus Izin Operasional Institur Siber Nusantara (ISN) ke Dirjen Pendidikan Tinggi.
Bila telah keluar, maka ISN adalah Universitas Terbuka Swasta ketiga di Indonesia, yang memiliki misi anak bangsa terutama generasi muda Jambi dapat menjadi sarjana dari rumahj di berbagai pelosok desa meskipun desa terpencil sepanjang desa tersebut masih dapat dijangkau oleh sinyal internet. Semoga!!!
(Prof. Dr. Havidz / Marpaung)