BARABAI – News FHH,
Komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan penurunan emisi karbon terus digaungkan. Salah satunya melalui aksi nyata yang digelar bank sampah digital Ratikita.id, bertajuk “100 Orang Bersih Lingkungan” di kawasan Wisata Pagat, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu (16/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan layanan dana masyarakat untuk lingkungan (Small Grant) periode ke-2 dan ke-3, hasil kerja sama pendanaan antara Indonesia dan Norwegia, dalam mendukung target nasional FOLU Net Sink 2030.

FOLU Net Sink 2030 sendiri merupakan strategi Indonesia dalam mengurangi emisi dan meningkatkan serapan karbon melalui kegiatan seperti rehabilitasi hutan, restorasi ekosistem, pengelolaan kawasan konservasi, hingga penguatan pengelolaan hutan lestari.
CEO Ratikita.id, Muliyadi Saputra, S.T, M.Ling, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk amanah dari program Indonesia FOLU Net Sink 2030 yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Kementerian Kehutanan RI.
“Alhamdulillah, kami terpilih sebagai perwakilan Kalimantan Selatan penerima manfaat layanan dana masyarakat tahun 2025,” ucapnya.
Dipilihnya kawasan Wisata Pagat sebagai lokasi kegiatan karena tempat ini merupakan ikon wisata alam HST yang ramai dikunjungi dan potensial dikembangkan, namun rentan tercemar sampah.
“Kami ingin menggabungkan edukasi wisata dan aksi ramah lingkungan dalam konservasi hutan. Sampah jangan lagi dianggap remeh, karena bisa berdampak besar bila tak ditangani dengan baik,” ujar Muliyadi.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana mengajak pemuda HST untuk tidak sekadar menjadi penonton, tetapi pelaku aktif pembangunan daerah, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dukungan juga datang dari berbagai pihak. Sekretaris DLHP HST, Muhammad Riyadi, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi penting dalam pengelolaan sampah.
“Masalah sampah tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah sendiri, perlu kolaborasi seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.
Senada, Perwakilan DLH Provinsi Kalsel, Muhammad Uliani, menyampaikan bahwa sampah bisa menjadi peluang ekonomi.
“Di provinsi ada program ‘Pilah Sampah Dapat Sembako’. Kalau dikelola, plastik dan kardus pun bisa bernilai,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan meliputi edukasi FOLU Net Sink 2030, pengelolaan sampah, demo platform digital bank sampah Ratikita.id, hingga aksi bersih-bersih lingkungan dengan sistem sampah terpilah.
Kegiatan ini melibatkan DLHP HST, Diskominfo HST, Puskesmas Pagat, BPBD HST, Kecamatan dan Desa Pagat, serta pelajar, relawan, dan tokoh agama. Doa bersama juga digelar dipimpin oleh Ketua MUI Kecamatan Batu Benawa, Tuan Guru H. Aburasyid.
Adapun total sampah yang dikumpulkan mencapai 411 kilogram, dengan partisipan terbaik:
SMKN 2 HST (92,5 kg)
DLHP HST (83,5 kg)
BPBD HST (72 kg)
MTsN HST (46 kg)
Koramil Batu Benawa (33,5 kg)
Kelima kelompok ini mendapatkan reward sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan. ( Hendra )