0
0
Barabai – News FHH,
Sebuah aksi unik dilakukan oleh Kepala Perum Bulog Kanwil Kalimantan Selatan, Muhammad Akbar Said, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Keramat Barabai, Selasa (14/7/2025). Dalam rangka membuktikan mutu kemasan dan kualitas beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), Akbar melemparkan langsung kantong beras dari ketinggian di hadapan pedagang dan masyarakat.
“Ini tidak rusak dan tidak pecah. Pemerintah akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” ujar Akbar, didampingi Kepala Cabang Bulog Barabai, Muhammad Riza Wahyudi Al-Akram, serta Satgas Pangan dari Polres Hulu Sungai Tengah.
Sidak ini sekaligus menjadi momentum peluncuran distribusi tahap pertama beras SPHP untuk Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), dengan total alokasi sebanyak 6.700 ton hingga akhir Desember 2025. Program ini diharapkan mampu meredam gejolak harga dan menjamin ketersediaan pangan berkualitas bagi masyarakat.
Beras SPHP yang disalurkan merupakan beras medium dengan kualitas terbaik. Tidak hanya kandungan beras yang bersih dan pulen, kemasan juga dipastikan kuat dan aman, sebagaimana dibuktikan langsung oleh Akbar dalam aksi lempar beras tersebut.
“Kami telah menyiapkan sistem pengawasan ketat. Semua proses transaksi dilakukan lewat aplikasi Klik SPHP, dari pemesanan hingga pembelian,” terang Akbar.
Sementara itu, Kepala Cabang Bulog Barabai, Muhammad Riza Wahyudi Al-Akram menambahkan, setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli maksimal dua kantong atau setara 10 kilogram. Harga yang ditetapkan adalah Rp13.100 per kilogram atau Rp65.500 per kemasan 5 kg.
Distribusi juga diawasi ketat oleh Satgas Pangan Polri. Bulog tidak akan mentoleransi pelanggaran seperti pengoplosan atau perusakan kemasan. “Kalau ada pelanggaran, kami akan tindak tegas. Bahkan bisa masuk ranah pidana,” tegas Akbar.
Dengan langkah ini, Bulog berharap masyarakat di Hulu Sungai Tengah mendapatkan akses terhadap beras berkualitas, harga terjangkau, serta terhindar dari praktik kecurangan yang merugikan konsumen. Program SPHP diharapkan menjadi solusi nyata dalam menjaga stabilitas pangan di daerah. ( Hendra )
