BARABAI – News FHH,
SD Negeri Kahakan Kalibaru, Kecamatan Batu Benawa, kembali menggelar kegiatan rutin Komunitas Belajar (Kombel) yang dilaksanakan di Cafe Hero Barabai pada Sabtu, 16 November 2024.
Ketua Agen Perubahan, Effie Eriyani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), serta hasil belajar siswa, khususnya dalam literasi dan numerasi. “Melalui kegiatan ini, kami berusaha mendorong inovasi pembelajaran yang melibatkan orang tua dan masyarakat, serta membangun budaya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah di perkotaan dan pedesaan,” ujarnya.
Pada Kombel kali ini, materi yang diberikan meliputi pengimbasan pelatihan Kurikulum Merdeka serta pelatihan Satgas Tim Pencegahan Kekerasan terhadap Anak (TPPK) yang telah diikuti oleh perwakilan sekolah.
Kepala SD Negeri 1 Haruyan Dayak, Didi Pengabdian, menyebutkan bahwa pihaknya sengaja memilih lokasi yang berbeda, seperti tempat wisata atau kafe yang digemari oleh anak muda. “Ini untuk menyegarkan pikiran dan mengubah suasana, sehingga menghindari kebosanan belajar di tempat yang itu-itu saja,” jelasnya.
Didi menambahkan, selain meningkatkan kapasitas PTK, Kombel juga menjadi wadah berbagi informasi terkait praktik pembelajaran dan diskusi pemecahan masalah yang dihadapi, serta mengintegrasikan pembelajaran yang diperoleh dalam pekerjaan sehari-hari.
Pada kesempatan ini, peserta Kombel menonton video dan berdiskusi mengenai metode implementasi Kurikulum Merdeka. Rina Hidayati, pemateri Kombel, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih baik.
Pemateri lainnya, Fahriansyah, yang juga merupakan Koordinator Satgas Pencegahan Kekerasan terhadap Anak dan Guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Kahakan Kalibaru, menyampaikan pentingnya peran aktif seluruh tenaga pendidik dalam pencegahan kekerasan terhadap anak di sekolah. “Satgas ini berperan strategis dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan melindungi hak-hak anak. Melalui fungsi pencegahan, pengawasan, penanganan, dan pemulihan, satgas berkontribusi dalam membangun generasi siswa yang sehat secara fisik, mental, dan sosial,” ungkapnya.
Fahriansyah juga menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi anak-anak. “Kolaborasi ini sangat diperlukan agar pencegahan kekerasan terhadap anak dapat berjalan efektif,” tutupnya. ( Hendra )