0
0
Barabai –News FHH,
Dalam upaya memberantas penyakit masyarakat dan menegakkan peraturan daerah, Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bersama pihak PLN melakukan penertiban dan penyegelan warung-warung malam di sepanjang jalan remang-remang Sungai Buluh. Selain itu, PLN turut melakukan pemutusan hubungan listrik di lokasi tersebut, sebagai dukungan terhadap langkah pemerintah daerah.
Dari pantauan tim News Faktahukumdanham di lapangan, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pemberantasan aktivitas ilegal dan melanggar norma agama serta hukum.
Kepala SATPOL PP dan DAMKAR Kabupaten HST, Subhani, menyampaikan bahwa tindakan ini merupakan peringatan terakhir kepada para pemilik warung.
“Hari ini kami sudah memberikan peringatan terakhir, agar masyarakat bisa menghancurkan bangunan ini secara sukarela, karena bangunan ini ilegal dan bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2024 tentang pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban,” jelas Subhani.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa warung-warung tersebut tidak hanya beroperasi secara ilegal, tetapi juga menjadi tempat kegiatan karaoke dengan pemandu yang berpakaian tidak sesuai dengan norma agama. Selain itu, indikasi adanya penyalahgunaan narkoba dan Minum Keras di lokasi tersebut semakin memperparah situasi.
Kami sudah beberapa kali memberikan peringatan. Kami berharap masyarakat dapat menyadari kesalahan dan tidak lagi melanggar peraturan daerah ataupun undang-undang.
Tidak hanya itu, bangunan-bangunan tersebut juga tidak memiliki izin yang sah, sehingga seluruh bangunan dinyatakan ilegal berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2024 tentang penyelenggaraan bangunan.
Hingga saat ini, SATPOL PP HST telah menutup dan memberikan garis polisi pada 17 warung remang-remang yang terlibat dalam kegiatan ilegal ini. Penindakan tegas diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib di wilayah Sungai Buluh Kecamatan Labuan Amas Utara.
( Hendra )
