News FHH – Kabupaten Sukabumi,
Semakin tajam investigasi yang di lakukan oleh pihak LPI (Laskar Pasundan Indonesia) hari ini pihaknya terus mendalami dugaan-dugaan yang ada di ruang lingkup Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Ketua umum LPI Rohmat Hidayat kepada Pokja Wartawan Semesta memberikan keterangan nya, malam tadi saya ketemu dengan yang bersangkutan, dan dalam pertemuan itu yang bersangkutan menyampaikan permohonan maafnya, atas jawaban konfirmasi melalu chat WhatsAap dengan anggota saya, yang jawabanya itu dinilai tidak pantas sebagai pejabat publik.
“Sehingga hal itu sempat mematik reaksi keras saya, untuk terus mendalami temuan anggota saya, sehingga saya menyarankan kepada pihak inspektorat untuk memeriksa pada setiap rangkai kegiatan yang dilakukan kades Warungkiara dan jajarannya,” ujar Rohmat (19/05/2024).
“Namun demikian dalam pertemuan saya dengan kades, ketika dia menyampaikan permohonan maaf, ya secara pribadi saya maafkan, namun bukan berarti maafnya itu dapat menghentikan pendalaman saya terhadap temuan-temuan anggota dilapangan, kami akan terus melanjutkan adanya dugaan-dugaan seperti yang sudah saya dalilkan tempo hari, tukas Rohmat.
Sementara dengan adanya kabar berita kurang sedap yang terhimpun awak media, hingga akhirnya tim PWS (Pokja Wartawan Semesta) turut melakukan penelusuran guna akurasi informasi, ketua Pokja PWS yang biasa di sapa Akrab om Dendis melakukan penelisikan nya dengan mengkonfirmasi pihak LPI yang digadang-gadangkan sebagai orang yang telah mengantongi dugaan-dugan perkeliruan yang dilakukan oleh oknum kades Warungkiara.
Lalu dugaan itu pun ditelisiknya lagi melalui serangkaian investigasi dan sinkronisasi lapangan, dan ditemukanlah adanya kesamaan dugaan pada kegiatan pembangunan irigasi tersier seperti yang dituduhkan pihak LPI dalam sebuah pemberitaan pada media Online.
Hal ini dilakukan PWS sebagai bentuk kontrol eksternal sesuai dengan amanat Undang-undang, dimana wartawan nasional berhak mencari,memperoleh, menyimpan mengolah, hingga menyiarkannya melalui saluran media baik cetak maupun elektronik.
Dalam penelusurannya wartawan di titik lokasi kegiatan, yaitu pada pembangunan saluran irigasi tersier di kampung tanjakan Bojongmalang, tampak ada keganjilan dalam pelaksanaan pembangunan, dimana terlihat adanya pemasangan batu pecah pada saluran irigasi yang diduga tidak memakai pondasi sebagai dasar kontruksinya pembangunan.
Ketua Pokja wartawan semesta yang biasa akrab disapa Om Dendis angkat bicara, “Dengan adanya keriuhan berita disejumlah media online tentang desa Warungkiara, dimana berita itu kami pandang tidak sedap, maka kami Pokja wartawan semesta turut mengapresiasi warga atau aktivis yang telah peduli memberikan kontrolnya terhadap kinerja pemerintahan, termasuk pemerintahan desa, dimana pemerintahan desa memiliki tugas yang langsung bersentuhan dengan masyarakatnya,” pungkasnya.
(Syarief)