News FHH – Barabai,
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) berkomitmen untuk berpartisipasi dalam ekonomi jual beli karbon dengan memulai pendataan potensi karbon di wilayahnya. Kerjasama dengan PT Indonesia Blockchain Persada telah diresmikan melalui penandatanganan oleh Bupati HST, H Aulia Oktafiandi dan Direktur Utama PT Indonesia Blockchain Persada, Muhammad Yafi.
Senin (13/05)
Sebagai langkah awal, Pemkab HST telah mengirimkan data satelit mengenai luasan hutan lindung di kawasan Meratus yang akan dijadikan objek penghitungan nilai karbon.
Data lahan milik masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kredit karbon juga akan menyusul.
“Verifikasi lapangan akan dilakukan pada Juni 2024 untuk mengetahui berapa karbon yang bisa diserap di hutan lindung, walaupun ini kewenangan pemerintah pusat tapi paling tidak kita ada inventarisir,” ujar Sekda HST, H.M.Yani.
Jumat (17/ 05 )
Tahap berikutnya, Pemkab HST akan menyusun draf rancangan peraturan daerah (Perda) mengenai perusahaan daerah yang akan mengelola kredit karbon, sesuai arahan OJK.
PT Indonesia Blockchain Persada akan menerapkan proses measurement, reporting, verification (MRV) sesuai metodologi yang disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Teknologi blockchain akan digunakan untuk integrasi data agar bisa dicantumkan dalam bursa karbon lokal maupun internasional.
“Tantangan saat ini adalah metodologi karena vegetasi sangat mempengaruhi perhitungan karbon. Mayoritas di Indonesia menggunakan vegetasi pohon bakau, sedangkan di sini berbeda,” kata Yafi.
Bupati Aulia menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya Pemkab HST untuk mendorong pemanfaatan nilai ekonomi sambil menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus sebagai komitmen untuk menyelamatkan Pegunungan Meratus bagi generasi mendatang.
“Ini merupakan langkah awal bahwa Pemkab HST ingin ikut serta dalam perdagangan karbon ini,” kata Aulia.
Beragam program kelestarian lingkungan, seperti kewajiban ASN menanam pohon dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, terus dijalankan. Aulia berharap semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam perdagangan karbon di HST.
(Hendra)