Mahasiswa KKN UIN Antasari Banjarmasin Ikuti Tradisi Manugal Bersama Warga Dayak Haruyan Dayak- HST

DAERAH
Views: 68
3 0
Read Time:1 Minute, 30 Second

Barabai – News FHH,

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahap II 2024 dari UIN Antasari Banjarmasin yang ditempatkan di Desa Haruyan Dayak, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, pada Senin, 14 Oktober 2024, mendapatkan pengalaman berharga saat mereka diajak oleh warga setempat untuk mengikuti tradisi manugal.

Ferdi Noval Ramadhana, Firdha Rikhadatul Asiya, dan Muhammad Adiani bersama beberapa mahasiswa lainnya, termasuk Imroatul Mahmudah, turut serta dalam kegiatan tersebut.

Ferdi mengungkapkan antusiasmenya saat mengikuti tradisi bercocok tanam yang merupakan bagian dari kebudayaan suku Dayak Pegunungan Meratus.

“Kami sangat antusias mengikuti warga menuju lokasi manugal. Sesampainya di sana, kami melihat warga sedang melakukan kegiatan tersebut. Salah satu warga bahkan membuatkan kami alat tugal dari sebatang kayu yang sudah tidak terpakai,” ujar Ferdi.

Manugal adalah metode tradisional warga Dayak Pegunungan Meratus untuk menanam padi di lahan kering atau lereng gunung. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN tidak hanya mengamati, tetapi juga diajari teknik yang benar dalam melakukan manugal.

Ferdi menjelaskan bahwa proses manugal melibatkan beberapa tahapan. Laki-laki bertugas membuat lubang di tanah menggunakan tugal, sementara perempuan bertugas memasukkan benih padi ke dalam lubang dengan jarak sekitar 20 cm x 20 cm. Setiap lubang diisi dengan 5 hingga 7 butir benih padi. Kegiatan ini dilakukan secara bergotong-royong, dan lubang-lubang tersebut akan tertutup secara alami oleh aliran air hujan.

“Ini adalah pengalaman pertama kami, sekaligus menjadi ilmu baru yang sangat berharga. Kami sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini dan merasakan kebersamaan dengan warga Dayak dalam melestarikan tradisi bertani mereka,” tambahnya.

Selain memperoleh pengetahuan baru tentang cara bercocok tanam secara tradisional, mahasiswa KKN UIN Antasari Banjarmasin juga merasakan langsung kekayaan budaya lokal yang terus dijaga oleh masyarakat Dayak di Pegunungan Meratus.

Kegiatan manugal ini tidak hanya mempererat hubungan antara mahasiswa dengan warga Haruyan Dayak, tetapi juga memperkaya pemahaman mereka tentang kehidupan adat di Kalimantan Selatan.
(Hendra)

Happy
Happy
0
Sad
Sad
0
Excited
Excited
1
Sleepy
Sleepy
0
Angry
Angry
0
Surprise
Surprise
0