News FHH – Kabupaten Sukabumi,
Wakil Bupati Sukabumi H.Iyos Somantri membuka kegiatan Diseminasi Program APKASi – OISCA Tindak lanjut Program training of trainer tentang pembangunan pertanian berkelanjutan di jepang. Diseminasi dilaksanakan diTraining Center OISCA kecamatan Cikembar. Senin (05/02)
Kegiatan Diseminasi tersebut diikuti oleh 8 kabupaten yaitu kabupaten menpawah, subang, susupan, sidoarjo, pakpak barat, indramayu, semenep, gunung selatan dan batu bara.
Program magang keahlian spesifik di oisca bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pengambil kebijakan di daerah tentang pola pertanian di kawasan asia sebagai desparking, selain itu melalui kegiatan ini para pejabat pemerintah daerah dapat memahami strategi khusus tentang pengembangan pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan dengan memanfaatkan teknologi tradisional maupun moderen yang melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat.
Wabup dalam sambutannya menyampaikan bahwa potensi yang ada di kabupaten sukabumi sangat beragam salah satunya memiliki lahan pertanian yang sangat besar.
“Dengan potensi lahan yang sangat besar di kabupaten sukabumi kita yakini bahwa sistem pertanian berkelanjutan ini sejalan dengan upaya membangun ketahanan pangan di daerah”, jelasnya.
Wabup juga meyakini kehadiran APKASI dan OISCA akan berdampak pada terbangunnya sistem pertanian berkelanjutan untuk ketahanan pangan.
Menurutnya melalui program-program yang telah di laksanakan, OISCA menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung pembangunan di kabupaten sukabumi untuk menciptakan masa depan yang sangat baik melalui pelatihan pertanian dan kegiatan lainnya.
“OISCA terus eksis mendorong pembangunan di kabupaten sukabumi yang berkembang dengan program pemberdayaan masyarakat desa, pendidikan lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan ekonomi berbasis ketahanan pangan”, ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Wabup, sinergi dan kolaborasi telah menghasilkan pembangunan infrastruktur pertanian dan lingkungan serta terbentuk nya kelompok-kelompok tani di desa adat kasepuhan ciptagelar yang telah melaksanakan kegiatan pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
(Syarief)